Sabtu, 28 Mei 2022. Tim survei kehati TNGHS kembali melakukan monitoring satwa jenis amfibi di Resort PTNW Gunung Salak I, dan kembali menemukan jenis Kodok dilindungi, yaitu jenis Kodok Merah (Leptophryne cruentata), yang dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Bleeding toad atau kodok berdarah.
Pada tahun sebelumnya, tim survei Tanahalisa menemukan Kodok Merah di sisi timur Gunung Salak dan mendapatkan 6 Individu. Kali ini, tim TNGHS menemukan Kodok Merah di sisi barat Gunung Salak dengan jumlah total 19 individu. Pencapaian pertemuan jumlah individu tersebut sudah dapat dikatakan luar biasa, dikarenakan tim melaksanakan survei dengan waktu relatif cukup singkat sebab turun hujan.
Mengapa survei keberadaan Kodok Merah ini menjadi penting? Hal ini dikarenakan Kodok Merah berperan penting sebagai salah satu bioindikator baik buruknya suatu lingkungan. Kodok dari familia Bufonidae ini merupakan satu-satunya satwa pada kelas amfibi yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN) populasi satwa ini di alam berada pada kondisi “kritis” (critically endangered endangered).
Semoga lokasi Kodok Merah ini tetap terjaga dan aman dari gangguan, baik dari gangguan manusia, maupun satwa liar lainnya.
Penulis: Haegel Alif
Editor: Atih Sundawiati