Pemberian akses berupa pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) kepada masyarakat setempat dilakukan oleh Halimun Salak. Secara kesejarahan, masyarakat pemanfaat telah melakukan aktivitas dimaksud sebelum kawasan ditunjuk sebagai kawasan taman nasional. Dengan terbitnya aturan, pemberian akses ini diperkuat melalui mekanisme kerjasama.
Halimun Salak sendiri mendapatkan mandat untuk menjadi role model dalam pengelolaan HHBK berbasis masyarakat. Serangkaian aktivitas dilakukan untuk mendukung efektivitas pengelolaan HHBK yaitu pendataan potensi HHBK, pembentukan kelompok kerja, pembinaan kelompok masyarakat, peningkatan kapasitas serta penyusunan prosedur tetap pemanfaatan HHBK.
Pertengahan Oktober ini Halimun Salak melaksanakan analisis hasil pendataan HHBK dengan melibatkan civitas akademik dan direktorat teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait. Bukan hanya membahas data hasil di lapangan tetapi juga membahas tantangan yang dihadapi di lapangan. Masukan dari sisi akademis dan kebijakan memperkaya pembahasan dalam analisis data yang akan dihasilkan. Selanjutnya hasil analisis ini menjadi acuan dalam penyusunan rencana pengelolaan HHBK lingkup Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. (woe)
Penulis: Hermita Widi
